Kamis, 11 Desember 2025
Follow Us ON :
 
| Reses, Viktor Parulian Situmeang Dengar Langsung Keluhan Warga Tiga Kecamatan | | Reses Waka Ketua DPRD Peknabaru Doni Saputra, Warga Pertanyakan Program Rp100 Juta Per RW | | Reses Anggota DPRD Wan Agusti: Warga Keluhkan Masalah Banjir dan Air Bersih | | Reses Anggota DPRD, Warga Sialang Munggu Keluhkan Infrastruktur ke DPRD Pekanbaru | | Anggota DPRD Syafri Syarif Tampung Aspirasi Warga Soal Infrastruktur dan Pendidikan Saat Reses | | Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pekanbaru Turun ke Binawidya, Warga Tagih Janji Pembangunan Infrastruktur
 
Empat Anak Selamat usai 40 Hari Kecelakaan Pesawat di Hutan Amazon
Minggu, 11-06-2023 - 21:41:42 WIB
Teks foto: Empat anak ditemukan selamat di rimba Kolombia usai pesawat mereka jatuh.
TERKAIT:
   
 

KupasKasus.com, Jakarta - Empat anak ditemukan masih hidup di dalam hutan 40 hari sejak kecelakaan pesawat. Bagaimana bisa mereka bertahan hidup?

Keempat bersaudara itu selamat dari kecelakaan pesawat kecil pada 1 Mei yang merenggut nyawa pilot, ibu mereka, dan penumpang dewasa lainnya.

Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), dikutip dari AFP, menyebut mereka memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon.

Keempat anak tersebut merupakan anggota Suku Huitoto, penduduk asli di Kolombia dan Peru. Mereka masih berusia 13 tahun, 9 tahun, 4 tahun, dan bayi 11 bulan.

Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), pengetahuan soal yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan didapat berkat pengetahuan pribumi yang diajarkan kepada mereka.

"Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu," kata OPIAC, dalam rilisnya, dikutip dari AFP.

"Anak-anak semak", demikian kakek mereka memanggil empat bocah itu, selamat usai makan tepung yucca yang ada di atas pesawat yang hancur, dan memungut parsel bantuan yang dijatuhkan oleh helikopter pencari.

Senada, juru bicara militer Kolombia Pedro Arnulfo Sánchez Suárez mengatakan keempatnya bisa bertahan karena mengkonsumsi tepung singkong kasar (farina) yang biasanya digunakan oleh suku asli di wilayah tersebut.

"Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka memakan farina yang mereka bawa ke sana, tetapi mereka (akhirnya) kehabisan makanan dan memutuskan untuk mencari tempat di mana mereka bisa bertahan hidup," kata Suárez dikutip dari CNN, Minggu (11/6).

Meski dalam keadaan lemah saat ditemukan, keempat anak tersebut masih bernyawa.

"Mereka kekurangan gizi tetapi sepenuhnya sadar dan sadar ketika kami menemukan mereka," tambah dia.

Saat ini semuanya sedang dalam pemulihan di sebuah rumah sakit di ibu kota Kolombia, Bogota.

"Mereka mengetahui apa yang harus dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan serta menemukan air yang membuat mereka tetap hidup. Ini tidak mungkin terjadi [jika mereka] tidak terbiasa dengan jenis lingkungan yang tidak bersahabat itu," jelasnya.

Tim gabungan
Selama operasi pencarian, tentara bekerja sama dengan pelacak Pribumi selama 20 hari.

Lebih dari 80 sukarelawan dari wilayah adat di Caqueta, Putumayo, Meta, dan Amazonas, bergabung dengan sekitar 100 tentara dalam apa yang disebut "Operasi Harapan".

"Kami memiliki hubungan khusus dengan alam," kata Javier Betancourt, pemimpin ONIC lainnya. "Dunia membutuhkan hubungan khusus seperti ini dengan alam, untuk mendukung orang-orang seperti Pribumi yang tinggal di hutan dan merawatnya."

Presiden Gustavo Petro memuji apa yang disebutnya sebagai "pertemuan pengetahuan pribumi dan militer" yang menurutnya menunjukkan rasa hormat terhadap hutan.

Helikopter tentara menyiarkan rekaman nenek anak-anak tersebut yang mengatakan kepada mereka dalam bahasa pribumi Huitoto untuk tetap diam di satu tempat sampai tim penyelamat mencapai mereka.

Saat tentara merencanakan perincian operasional, para pelacak jejak pribumi mengadakan ritual untuk berkomunikasi dengan 'roh' hutan, menggunakan mambe, pasta yang terbuat dari daun koka dan abu, serta chirrinchi, minuman fermentasi.

Menggunakan parang, penyelamat menebang pohon dan menandainya dengan cat semprot untuk membimbing anak-anak.

Pengetahuan pengobatan asli juga digunakan untuk beradaptasi dengan kondisi hutan yang sulit, mengobati goresan, serpihan, gigitan serangga, kelelahan, dan rasa sakit fisik.

Sumber: CNN Indonesia

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456
Via E-mail: [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)



 
Berita Lainnya :
  • Empat Anak Selamat usai 40 Hari Kecelakaan Pesawat di Hutan Amazon
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Perkuat Solidaritas Sosial, Hafizha Dorong Peningkatan Kapasitas Pilar-Pilar Sosial di Bintan
    02 Diduga Kebal Hukum Anak Dari APH Bebas Beraktifitas PETI Mengunakan Alat Berat di Desa Saik
    03 DPRD Bengkalis Apresiasi PT BLJ, Serahkan Bantuan CSR Rp 100 Juta untuk Musholla An Nur SMAN 1 Pinggir
    04 Komisi III Harap PDAM Dapat Memberikan Pelayanan Maksimal Kepada Masyarakat Kabupaten Bengkalis
    05 Pemkab Bintan Gelar Sosialisasi Diversifikasi Olahan Ikan dan Serahkan Bantuan Perikanan
    06 Kodim 0317 Tanjung Blai Karimun Menyerahakan Bantua Kelansia
    07 Patroli Serentak Polres Rohul Kendalikan Antrean BBM di Seluruh SPBU
    08 Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Usulkan Moratorium Kabel Optik
    09 Kapolres Cup 2025 Resmi Dibuka, Sukamaju FC Unggul di Laga Perdana
    10 Imigrsi Kelas II Tipe Tanjung Balai Karimun Kembali Menghadirkan Terobosan Peningkatan Kualitas Pelayanan
    11 Sopir Langsir Batu Bara Keluhkan Rendahnya Upah Angkut PT QIN
    12 Nuradlin Sebut Penunjukan Amga Sebagai Plt Kadis PUPR Kampar Sudah Tepat
    13 Ketua DPRD Pekanbaru M Isa Lahamid Jelaskan Penyebab APBD Murni Pekanbaru 2026 Molor Disahkan
    14 Penuh Khidmat, Upacara Hari Jadi Ke 77 Dalam Bingkai 'Teguh Teraju, Bintan Dituju'
    15 PSI Jadi Sorotan Utama di Rakerda NasDem Rohul, Teddy Mirzal: PSI Harus Diwaspadai!
    16 Fuja Ibrahim Resmi Gabung PSI, Siap Besarkan Partai di Kuansing
    17 Rakorwil PSI Riau 2025 Memanas: Target 60 Kursi DPRD dan Konsolidasi hingga Tingkat Desa
    18 Banjir Sibolga dan Tapanuli : Melihat dari Sisi Pemberitaan, Akses dan Bantuan Pemerintah Pusat
    19 Rekayasa Lalu Lintas dan Kantong Parkir Puncak Peringatan Hari Jadi Ke-77 Kabupaten Bintan
    20 Penuh Inovasi Pariwisata Berkelanjutan, Bupati Roby Jadi Finalis Most Inspiring Tourism Leader di Ajang WIA 2025
    21 Forum Alumni BEM Riau dan Kodam XIX/Tuanku Tambusai Bahas Sinergi Pengamanan TNTN
    22 Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajari Paparkan Perda Nomor 3 Tahun 2023 di Kecamatan Sail
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | DPRD Tanjung Pinang | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © kupaskasus.com | lebih dalam, lebih baru, lebih penting