Acara puncak ini dirangkaikan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang Pacu Jalur Tradisional tingkat Rayon IV. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen JMSI untuk berpartisipasi aktif dalam mempromosikan budaya lokal, khususnya Pacu Jalur, kepada khalayak luas. Sebanyak 150 pimpinan perusahaan media siber dan wartawan anggota JMSI dari seluruh Riau turut hadir dan menyaksikan langsung kemeriahan tradisi masyarakat Kuansing.

Dalam sambutan tertulis Gubernur Riau H Abdul Wahid SPdI Msi, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kadis Kominfotik) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan, disampaikan bahwa media yang sehat adalah fondasi dari pemerintahan yang transparan.

"Kita butuh media yang bukan hanya menjadi pengawas, tapi juga menjadi sahabat pembangunan yang membimbing arah kebijakan publik dengan kritik yang konstruktif dan data yang faktual," kata Gubri.

Lebih lanjut, Gubri menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan media dalam membangun Riau.

"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, media juga tidak bisa berdiri sendiri. Hanya dengan kolaborasi yang kuat kita bisa membangun Riau yang lebih bermarwah," ujarnya.

Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas penghargaan Pin Emas JMSI Riau Award 2025 yang dianugerahkan kepadanya.

"Saya merasa terhormat atas penghargaan ini. Namun, penghargaan ini sekaligus menjadi tanggung jawab moral untuk terus mendorong keterbukaan informasi publik dan mendukung ekosistem media yang sehat, profesional, dan berpihak pada kebenaran," tambahnya.

Gubri juga menyoroti pentingnya membangun narasi pariwisata yang kuat dan menyentuh, khususnya terhadap Pacu Jalur. "Mari kita viralkan Pacu Jalur bukan hanya sebagai tontonan, tapi sebagai warisan kebudayaan dunia yang hidup dan berakar. Narasi yang tepat akan membawa dampak luar biasa bagi bangkitnya pariwisata Kuansing dan Riau secara umum," tegas Gubri.

Tema HUT ke-5 JMSI Riau tahun ini, "Peran Media Siber dalam Pembangunan Daerah Berbasis Kearifan Lokal untuk Riau Bermarwah," dinilai sangat relevan. "Media siber adalah penentu arah opini dan persepsi publik hari ini. Kita butuh media yang tidak hanya cepat, tapi juga akurat dan berakar pada nilai-nilai lokal,” ungkap Gubri.

Sementara itu, Ketua Bidang OKK JMSI Pusat, Dr Faisal Mahrawa, mewakili Ketua Umum JMSI Pusat Dr Teguh Santosa, menyampaikan tiga elemen penting dalam pengembangan pariwisata Kuansing, Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Faisal menyebut Pacu Jalur sebagai atraksi budaya yang kuat dan telah mendunia.

"Melalui pemberitaan yang jujur, membangun, dan konsisten, JMSI menjadi mitra penting dalam menyuarakan pariwisata daerah secara berkelanjutan," ujar Doktor Faisal.

Bupati Kuantan Singingi, Drs. H. Suhardiman Amby, Ak. MM, juga turut memberikan sambutan dan menekankan pentingnya peran media dalam memviralkan Pacu Jalur.

"Tanpa publikasi dan promosi, pariwisata tidak akan maksimal. Pacu Jalur menjadi mendunia juga karena peran media. Saya mengajak JMSI terus membantu mengangkat potensi wisata Kuansing," ujarnya.

Bupati menyatakan, Pemerintah Kabupaten Kuansing terbuka terhadap kritik yang konstruktif dan kontrol sosial dari media demi menjaga citra pariwisata Kuansing.

Puncak perayaan HUT JMSI Riau ini juga diisi dengan penyerahan JMSI Award 2025, termasuk penyematan Pin Emas kepada Gubernur Riau dan Bupati Kuansing, serta penghargaan kepada sepuluh tokoh yang dinilai peduli pada kebebasan pers dan kepentingan masyarakat.

Ketua JMSI Riau, H. Dheni Kurnia, menjelaskan bahwa kehadiran ratusan wartawan dan pimpinan media siber ke Kuansing adalah bagian dari strategi memperkuat narasi budaya dan pariwisata berbasis kearifan lokal.

"Kami ingin wartawan melihat langsung semangat masyarakat Kuansing dalam mempertahankan budaya Pacu Jalur. Harapannya, mereka bisa menulis dengan lebih menyentuh dan menginspirasi, sehingga wisatawan tertarik datang ke Kuansing," jelas Dheni.

Ketua JMSI Riau menambahkan, bahwa rangkaian HUT JMSI tahun ini memang dirancang lebih menyatu dengan masyarakat, agar media tidak hanya hadir sebagai peliput, tapi sebagai bagian dari komunitas yang ikut menyuarakan nilai-nilai lokal.

"JMSI ingin hadir bukan sekadar memberitakan, tapi menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat, untuk membangun Riau yang lebih bermarwah, berbudaya, dan berdaya saing," tutup Dhen.