RDP itu dipimipin Wakil Ketua Komisi B Zahrul Saufi SE, dan sejumlah anggota. Sedangkan pihak BUMD PT. SPRH di hadiri Plt.Dirut BUMD PT SPRH Rahmad Hidayat dan Direktur Pengembangan Zulpakar, Manajer SPBU Bagansiapiapi Ch Sandra dan jajaran serta perwakilan masyarakat nelayan. 

Diwawancarai usai RDP, Wakil ketua Komisi B DPRD Rohil Zahrul Saufi mengatakan pertemuan itu digelar sebagai respon pihaknya menyikapi keluhan dari masyarakat nelayan terkait sulitnya untuk mendapatkan solar yang diperlukan nelayan saat ingin melaut. 

"Bahkan untuk mendapatkan BBM jenis solar nelayan-nelayan itu mengumpulkan uang duluan agar pihak SPBU dapat membelikan solar, dan itupun terkadang ada nelayan yang tak kebagian solar," kata Zahrul. 

Dari hasil RDP itu terang Zahrul telah diputuskan oleh pihak terkait dalam hal ini dari PT SPRH (Perseroda) sebagai perusahaan induk dari SPBU, akan memasukkan modal dari SPRH ke SPBU sehingga aktifitas pembelian minyak dapat dilakukan langsung, tak harus menunggu dana talangan dari konsumen. 

Sebagai wakil rakyat terang Zahrul pihaknya mengharapkan agar permasalahan yang dikeluhkan oleh nelayan itu dapat segera teratasi. Harus dilakukan langkah-langkah yang tepat. 

""Harapan kami keberadaan SPBU itu harus bisa mengayomi, meringankan beban masyarakat khususnya untuk mendapatkan BBM, untuk melakukan aktifitas yang dilakukan," ujar Zahrul.

 Ia juga mengharapkan ada program pembangunan fasilitas lainnya untuk memenuhi akses masyarakat terhadap pasokan BBM terutama solar. 

Mengingat masih banyak masyarakat yang merupakan nelayan di daerah pesisir Rohil terutama di Kecamatan Bangko dan Sinaboi. 

"BUMD ini perlu dikelola dengan baik, jika perlu dibangun SPBU terapung, untuk bisa mengakomodir apa yang diharapkan nelayan. Selain itu kami harap pihak pengelola SPBU meningkatkan kerja agar terwujud kenyamanan, fasilitas pendukung yang baik, seperti mushola toilet sesuai dengan harapan masyarakat," pungkasnya.