Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Nomor PAS.6-PK.06.05-3131 tanggal 10 Desember 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rehabilitasi Pemasyarakatan Tahun 2025.

Pelaksanaan skrining Napza dimulai sehari setelah pembukaan resmi, tepatnya pada 16 Januari 2025. Sebanyak 98 warga binaan baru yang telah berada di Lapas Pasir Pangarayan selama 0-2 bulan menjadi peserta dalam kegiatan ini. Skrining dilakukan untuk menilai kelayakan dan kesiapan mereka dalam mengikuti program rehabilitasi sosial.

"Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta benar-benar membutuhkan rehabilitasi dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan," ujar Kalapas Efendi Parlindungan Purba, yang didampingi Kasubsi Perawatan Ariyono.

Efendi menambahkan, proses skrining Napza sangat penting untuk menentukan kategori tingkat kebutuhan rehabilitasi, yaitu ringan, sedang, atau berat.

"Skrining Napza adalah langkah awal yang krusial untuk memastikan bahwa setiap peserta siap menjalani rehabilitasi dan dapat menjalani proses pemulihan dengan baik. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan mendukung mereka menuju kehidupan yang lebih baik," tegasnya.

Program Rehabilitasi Pemasyarakatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi warga binaan, khususnya dalam proses pemulihan dari ketergantungan Napza dan reintegrasi sosial yang lebih baik.

(PR Lapas Rohul/Re)