Kepada Media Center Rohul, Bupati Anton membenarkan hal tersebut saat ditemui di Ruang VIP Masjid Agung Islamic Center, sesaat sebelum melaksanakan Salat Ashar.

“Berdasarkan informasi dari BMKG, Provinsi Riau, termasuk Rokan Hulu, akan memasuki musim kemarau. Ini menjadi perhatian serius kita semua,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipatif, Bupati mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat dampak Karhutla sangat merugikan baik bagi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi.

“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, karena dampaknya sangat berbahaya,” tegasnya.

Pasca penetapan Satgas, Pemkab Rohul akan menggelar koordinasi lintas sektor untuk memperkuat kesiapan penanganan Karhutla. Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Rohul juga akan menggelar Apel Siaga Karhutla yang direncanakan berlangsung di Kecamatan Bonai Darussalam pada pekan depan.

“Apel siaga ini penting sebagai bentuk kesiapan kita menghadapi kemungkinan terjadinya Karhutla. Selain untuk mengecek kesiapan personel, juga sebagai sarana menyatukan komitmen seluruh stakeholder,” jelas Anton.

Langkah cepat dan tanggap ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, mengingat Karhutla merupakan ancaman tahunan yang dapat menimbulkan kerugian besar, bahkan hingga lintas wilayah.

Pemerintah Kabupaten Rohul juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan Karhutla, termasuk melaporkan potensi kebakaran sedini mungkin dan menghindari aktivitas yang berisiko memicu kebakaran.

“Keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan pencegahan Karhutla,” tutup Bupati.

Dengan terbentuknya Satgas Karhutla dan kesiapan seluruh elemen daerah, Pemkab Rohul berharap wilayahnya dapat terbebas dari bencana kabut asap tahun ini.(Diskominfo Rohul/Re)