Jalan alternatif I yang ditinjau memiliki rute mulai dari Simpang Siabu Ujung Batu, Jembatan Gantung Lubuk Bendahara, Lubuk Bendahara Timur, Pematang Tebih Ujung Batu. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan kesiapan jalur yang kini menjadi akses utama masyarakat setelah jembatan utama dinyatakan tidak dapat dilalui sementara waktu.

Melalui Kepala Dinas PUPR Rohul, Zulfikri, S.T, disampaikan bahwa berdasarkan hasil rapat di Kantor Camat Ujung Batu, jalan alternatif ini hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) jenis mobil pribadi. “Untuk R4 hanya diperbolehkan dua kendaraan melintas secara bergantian, guna menjaga kestabilan jembatan gantung yang rentan terhadap beban berat,” ujar Zulfikri.

Ia juga menekankan bahwa kendaraan R4 bermuatan dilarang melintas dan portal dengan tinggi maksimal 2,3 meter telah dipasang secara permanen. Pihaknya meminta kerja sama dari masyarakat dan aparat untuk mengatur arus lalu lintas selama jalur alternatif ini digunakan.

Selain itu, Dinas PUPR Provinsi Riau juga telah menyatakan kesiapannya menyediakan rakit bagi pengendara R2 di jalur alternatif lain antara Desa Suka Damai dan Pematang Tebih. Proses penyediaan rakit tersebut diperkirakan akan selesai dalam enam hari ke depan.

Dalam upaya memperlancar akses selama masa perbaikan jembatan, Bupati Rohul juga menggelar rapat dengan pihak perusahaan seperti PT. SAI dan Ekadura. Dalam rapat tersebut disepakati bahwa perawatan dan penjagaan jalan alternatif lainnya akan dilakukan bersama oleh PUPR Provinsi, PU Kabupaten, dan pihak perusahaan terkait.

“Peninjauan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran mobilitas warga dan mencegah gangguan aktivitas selama perbaikan jembatan berlangsung,” ungkap Bupati Anton di sela kunjungannya.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus berupaya menyiapkan solusi jangka pendek dan jangka panjang demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat pengguna jalan.(Kominfo/Re)