Laporan resmi telah disampaikan oleh tim hukum dari Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum (PLBH) Merdeka, yang diwakili oleh Resty Hefriyenni, S.H., M.H., pada Jumat, 9 Mei 2025. Dalam laporan tersebut, Ir menyertakan dokumentasi berupa foto-foto luka sebagai bukti pendukung.

“Kami tegaskan, ini bukan sekadar perkara pribadi. Ini tentang keberanian rakyat kecil yang menolak ditindas dan dikriminalisasi. PLBH Merdeka berdiri di garda depan untuk memastikan korban tidak menjadi tumbal dari kesewenang-wenangan aparat,” ujar Resty kepada media.

PLBH Merdeka berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, termasuk mendorong proses etik maupun pidana terhadap oknum yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga sipil.

“Jangan sampai rakyat takut menegur karena khawatir akan dibungkam. Jika hukum tidak berpihak pada korban, maka keadilan hanya jadi mimpi,” tambah Resty.

Kasus ini mulai menyita perhatian masyarakat Bonai Darussalam dan sekitarnya. Banyak yang menyuarakan keprihatinan, terutama karena Ir, sebagai pihak yang mengaku menjadi korban, justru mendapat tekanan hukum lebih lanjut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Rokan Hulu maupun Polsek Bonai Darussalam terkait laporan tersebut ke Bidpropam Polda Riau.

PLBH Merdeka menyerukan agar masyarakat tetap percaya pada proses hukum, namun juga tidak diam melihat ketidakadilan yang terjadi di sekitar mereka.(PR Team/)