Kapolsek Kabun, AKP Effendi Lufino, S.H, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh pacarnya berinisial Y (16) bersama orang tuanya sekitar pukul 09.30 WIB dalam kondisi tergantung menggunakan tali plastik di dalam rumah.

“Sebelumnya korban sempat bertemu dengan pacarnya di teras rumah. Saat itu sang pacar menyampaikan ingin mengakhiri hubungan karena masih fokus sekolah. Tak lama setelah itu, korban menghubunginya melalui video call dan sempat mengancam akan bunuh diri,” ungkap Kapolsek Kabun dalam keterangannya.

Y yang panik kemudian mendatangi rumah AF bersama orang tuanya. Namun, setibanya di lokasi, korban sudah ditemukan tak bernyawa. Di dekat tubuh korban, polisi juga menemukan cairan racun merek Rondap, diduga sempat disiapkan korban sebelum mengakhiri hidupnya.

Petugas dari Polsek Kabun bersama Unit Reskrim langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah ke Puskesmas Kabun untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan medis memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah,” tambah AKP Effendi.

Dari hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa kejadian ini murni bunuh diri. Kapolsek Kabun mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan mental remaja, terutama ketika mereka menghadapi tekanan emosional.

“Keluarga dan lingkungan perlu lebih peka terhadap kondisi psikologis anak dan remaja. Perhatian dan komunikasi yang baik sangat penting untuk mencegah hal-hal serupa terulang,” tutup Kapolsek.(Humas Polres Rohul)