Pernyataan itu disampaikan dalam sidak konferensi pers, Senin, 5 Mei 2025, di Mapolres Dharmasraya. Selain menyajikan kesuksesan tindak lanjut pengungkapan peredaran narkoba, Kapolres pun menekankan segenap pihak yang terkait dalam mencegah, tindak kekerasan seksual terhadap anak.

"Anak-anak sebagai generasi bangsa masa depan. Mereka harus dilepaskan dari segala jenis kekerasan, termasuk pelecehan seksual yang belakangan ini mulai muncul di beberapa daerah tersebut," ujar AKBP Purwanto.

Meski belum merinci kasus spesifik dalam konferensi pers tersebut, pihak kepolisian sudah menyatakan bahwa saat ini sedang menindak sejumlah laporan diduga pelecehan anak dibawah umur. Kasus-kasus ini masih dirahasiakan untuk mendukung investigasi lanjutan oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Dharmasraya.

Sementara Kapolres pun juga menjelaskan bahwa pelaku pelecehan seksual terhadap anak akan dikenakan tindakan tegas secara kasus sesuai UU RI No.17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak, yang memuat sanksi berat untuk pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Sementara itulah, Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani yang hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kekhawatiran terhadap peningkatan kasus-kasus kekerasan seksual anak di bawah umur. Ia mengatakan Pemkab Dharmasraya akan menambah pembina IKOM lintas sektoral, termasuk di antaranya di sini ada Kapolres, Dinas Pendidikan, Tokoh Masyarakat, untuk menekan angka kekerasan terhadap anak. 

Perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab keluarga tapi tanggung jawab masyarakat yang diantara elemen-elemen masyarakat. Kami bakal dorong edukasi seksual sejak dini dan masyarakat perlindungan anak di setiap nagari," kata Bupati Annisa.(Brando)