Menjelang kunjungan itu, jalan nasional Pekanbaru–Teluk Kuantan yang selama ini rusak parah diperbaiki dengan cepat. Warga menilai kondisi jalan yang kini mulus sebagai “hadiah” dari Presiden Prabowo Subianto melalui Wapres Gibran.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak Todingrara, mengatakan pengerjaan jalan dilakukan siang dan malam. “Kami kerahkan tim mulai dari tambal sulam, perataan, hingga pengaspalan ulang. Targetnya memang harus selesai sebelum kunjungan berlangsung,” kata Yohanes.

Di Kuansing, Gibran hadir sebagai tamu kehormatan dan menyaksikan langsung jalannya Festival Pacu Jalur. Ia mengaku terkesan dengan tradisi tersebut dan berharap bisa hadir kembali menonton di masa mendatang. “Pacu jalur ini luar biasa. Bukan hanya hiburan, tapi juga potensi besar untuk pariwisata dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Gibran.

Beberapa hari setelah kunjungan, saat diwawancarai wartawan di Jakarta, Gibran menyinggung soal pentingnya menjaga infrastruktur jalan Pekanbaru–Kuansing yang baru saja diperbaiki. Ia mengingatkan agar kendaraan bertonase berat tidak kembali merusaknya.

“Jangan nanti baru beberapa bulan diperbaiki, sudah hancur lagi. Kiranya Pak Gubernur Riau bisa mengontrol kendaraan berat atau mencarikan jalur alternatif. Aturan Over Dimension Over Load (ODOL) harus ditegakkan agar jalan kita awet,” ujar Gibran di Jakarta.

Menanggapi hal itu, Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, menyatakan siap menindaklanjuti imbauan tersebut. Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Riau Abdul Wahid. “Apa yang disampaikan Wapres benar adanya. Kami tidak ingin jalan Pekanbaru–Kuansing yang baru diperbaiki rusak kembali akibat kendaraan tonase berat,” ujar Suhardiman.

Kehadiran Gibran di Kuansing sendiri meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. “Sekarang jalan ke Teluk Kuantan mulus. Terima kasih Presiden Prabowo, terima kasih Pak Gibran. Semoga kondisi ini berkelanjutan, bukan cuma saat pejabat datang,” kata Junaidi, warga Kuansing. (rls)