Salah satu upaya dilakukan Pangkalan Angkatan Laut (LANAL) Bintan, dimana Bupati Bintan Roby Kurniawan terlihat begitu kompak bersama Komandan LANAL Bintan Kolonel Laut (P) Dr. Eko Agus Susanto, SE, M.M dan jajaran FKPD Bintan saat menabur benih udang. Jenis udang yang dibudidayakan di Tambak Udang Ketahanan Pangan LANAL Bintan yang berlokasi di Desa Pengujan ini adalah udang vaname.

Udang dengan nama latin litopenaeus vannamei ini juga dikenal dengan nama udang kaki putih atau udang putih pasifik atau udang raja. Spesies udang yang berasal dari timur Samudra Pasifik ini dinilai sebagai jenis udang yang sangat cocok untuk dibudidayakan.

Udang vaname adalah salah satu jenis udang yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia. Menurut rangkuman dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hampir semua petambak di Indonesia membudidayakan udang yang kaya akan manfaat ini. Dengan masa panen yang berkisar antara 4 s.d 5 bulan, bahkan cukup 3 bulan jika kondisi pertumbuhan lebih cepat.

"Apresiasi kami atas nama Pemerintah Daerah kepada TNI AL khususnya LANAL Bintan. Hari ini bukan sekedar kita menabur benih, tapi sekaligus menabur harapan untuk masa depan yang lebih baik, dengan kemandirian pangan yang dimulai dari daerah," ungkap Roby dalam sambutannya, Senin (08/02).

Roby berharap, keberadaan tambak udang ini bisa menjadi salah satu kekuatan baru dalam meningkatkan ketahanan pangan di Bintan. Tak lupa dirinya juga terus mengajak semua elemen untuk berkolaborasi menciptakan kemandirian pangan yang tentunya akan membawa kemajuan dan kesejahteraan.

Sementara itu, Komandan LANAL Bintan menjelaskan bahwa upaya ini telah dipersiapkan selama beberapa bulan terakhir. Langkah penguatan pangan di sektor perikanan budidaya ini juga sempena memperingati HUT TNI AL ke-80 tahun ini.

Budidaya udang vaname ini dilakukan di atas lahan seluas 5 hektare dengan kisaran benih yang dikembangkan mencapai 160.000 ekor di 9 kolam budidaya yang tersedia. Diproyeksi hasil panen bisa menyentuh angka 4,2 ton dengan target keberhasilan panen di angka 80 s.d 90 persen untuk 140.000 udang hidup dengan berat rata-rata 30 gram saat masa panen.